Nah, pada suatu hari Aki dan Nini Sambi yang sedang mencari kayu bakar di hutan mendengar suara tangis bayi. Mereka pun mencari sumber suara tersebut dan menemukan seorang bayi lelaki yang sendirian . Tak tega melihatnya, Nini Sambi langsung jatuh hati dan merawatnya.
Pasangan itu pun kemudian memberi nama bayi tersebut dengan nama Marsudo. Waktu berlalu kedua bocah lelaki ini tumbuh dewasa. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya mereka secara bergantian mencari ikan di laut. Kali ini gilirannya Marsudo untuk mencari ikan, nah disaat sedang asiknya memancing, eh dirinya kaget lantaran pancingnya bergoyang.
Segeralah dia mengangkat pancingannya itu dan betapa terkejutnya dia saat mata pancingnya diangkat,terrnyata yang dia pancing adalah ikan besar yang bisa bicara. Ikan yang bernama Raja Mina itu ingin Marsudo melepaskan dirinya dan sebagai ganti Marsudo akan dikabulkan setiap keinginannya.
Merasa kasihan Marsudo pun melepaskannya. Dengan penuh ucapan rasa terima kasih, Raja Mina langsung berenang dengan bebas. Namun apes bagi Marsudo, setibanya dirumah dia langsung dimarahi oleh kedua orang tuanya karena melepaskan ikan sangat besar.
Tak tega melihat saudaranya itu dimarahi seraya ingin menghilangkan kejengkelan sang ayah, Joko Samudera pun pergi memancing ikan di laut kuntuk menggantikan adiknya. Nah, bukannya mendapati ikan dalam pancingannya, eh dia malah memancing seekor ular besar. Ular ini mengamuk karena kait pancing Joko Samudera melukai tubuhnya.
Dalam duel sengit keduanya tak mau menyerah, melihat sang kakakberjibaku mati-matian melawan ular raksasa. Marsudo berinsiatif memanggil Raja Mina ikan yang dia selamatkan. Dia meminta janji Raja Mina untuk memenangkan kakaknya melawan sang ular raksasa. Mendengar permintaan Marsudo, Raja Mina pun memberinya sebatang cemeti. Ikan yang bisa berbicara itu berpesan kepada untuyk memukul dua kali, maka tubuhnya akan terbelah jadi tiga. Pisahkan ketiga bagian tubuhnya ke tiga tempat, hingga dia tidak bisa bersatu. Kalau bersatu dia akan hidup kembali. Dan ular itu pun bisa ditaklukkannya.
Begitulah legenda yang membuat pantai tersebut bernama Watu Ulo. Di pinggir pantai, memang ada gugusan batu yang jika dilihat-lihat mirip dengan anatomi tubuh seekor ular. Panjang dan berlekuk-lekuk serta model batuannya seperti sisik.
Tidak ada komentar